SIMPLE: November 2011

TUGAS PERBAIKI KEAKURAN



Tugas adalah semacam program pengujian terhadap siswa tentang materi yang sudah diajarkan, tugas ada yang merupakan keseluruhan dari materi yang diberikan, atau serpihan-serpihan kecilnya. Yang unik ialah walaupun tugas pada umumnya berupa pengulangan tapi sangat jarang dijumpai dibahasnya tugas tersebut, padahal tugas adalah tolak ukur terakhir sebelum melaksanakan ulangan.
Sikap seperti inilah yang dimanfaatkan siswa untuk bertambah kreatif, “Di mana ada kemauan di situ ada jalan” padahal jika dipikir-pikir kewajiban kita (pelajar) ialah belajar tapi ketika kita melihat rutinitas kita dijamin waktu kita akan terkuras habis pada tugas. Masih percaya kalau kita pelajar? Coba renungi kalimat di bawah ini “Belajar ialah proses menambah ilmu, mungkin kita dapatkan ilmu dari membuat tugas, tapi jika itu tak dibahas bagaimana kita tahu kerjaan kita bener apa kagak?”
Jadi kalau kita mau ngawur boleh jadi kita katakan tugas jaman sekarang itu terserah guru yang mengajar, nilainyapun sama-sama terserah. Tapi pasti ada hal menarik dari tugas, ya di saat ada tugas kita terpacu untuk menyelesaikannya, ketika kita bersemangat pastilah kreatifitas-kreatifitas akan muncul. Tapi yang namanya kreatifitas tentu berbeda antar yang satu dengan yang lain, contoh tugas matematika untuk kelas A dalam kurun waktu seminggu,namun tugas tersebut hanya butuh 2 hari di kelas tersebut, setelah dilihat ternyata soalnya berjumlah 39, padahal penghuni kelas tersebut ialah 41 dan mereka mengerjakannya dijatah satu orang satu nomer. Sebuah kendala akan menjadikan suatu kreasi yang baru.

PR= Berangkat awal


Sudah bukan rahasia lagi jika PR adalah momok bagi siswa yang membuat paranoid hingga malas masuk pelajaran gara-gara takut didamprat guru yang bersangkutan. PR pada dasarnya adalah alat ukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, namun seiring bertambahnya waktu guru memberikan pr secara asal dengan harapan siswa akan membaca buku, padahal siswa itu berbeda dengan warnet, rumah sakit & tempat makan(24jam ada untukmu).
Mereka perlu istirahat, have fun, setidaknya bebas dari rutinitas. Dibandingkan dengan seorang guru walaupun dituntut mengajar, tapi ia mengajar materi yang sama terus-menerus berbeda dengan siswa yang terus-menerus dimasuki pelajaran berbeda yang kadang-kadang nyambung pelajarannya. Simbiosis parasitisme inipun dihadapi dengan cara yang frontal yaitu berangkat lebih awal dengan tujuan bisa mencontek hasil kerjaan temannya. Paling tidak mereka tertolong dari makian guru atau dampratan guru.
Kalau disurvey di SMA kita yang tercinta ini serangan fajar terbanyak menyerang mata pelajaran IPA (bukan karena IPA itu ndhableg lho) hanya saja karena relative berbeda, jika IPS mengandalkan ketelatenan dan ketelitian sedangkan IPA itu ya rumus, ngitung enggak karuan, belum lagi enggak mudeng ataupun sebel sama gurunya. Selama 2 tahun masa pembelajaran saya tampaknya hari paling ramai itu ketika kita bersama berangkat pagi saling sapa lalu tanya sana-sini, jika sudah dapat kita berbagi bersama. Wwalaupun PR itu menyebalkan, tapi ada hal menarik darinya ia bisa menghidupkan suasana kelas yang benar-benar tak terlupakan.

Biodata Wali Kelas XII IPA 4

Nama                              : Ismularti
Tempat, Tanggal Lahir : 5 Mei 1977
Hobi                                : Menulis Cerpen
Karya Yang Dihasilkan : Cerpen : 1. Sedan
                                                           2. Mutasi Tidak Sama dengan Amputansi
                                                           3. Payung
Riwayat Pendidikan       : 1983-1984  = TK
                                            1984-1990 = SD
                                            1990-1992 = SMP
                                            1992-1995 = SMA
                                            1995-2000 = UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
                                                                                 (FAKULTAS BAHASA DAN SENI, JURUSAN
                                                                                 PSBI)

ULANGAN = CARI BANGKU

lala yeyeye lala yeyeye..

sebuah kata yang baru didenger uda mikin mete banget. apa sich ULANGAN itu? kita selalu ngeluh sama hal itu, kalo  nggak "AH" ya "SEBEL".
tapi kata itu udah nggak bisa kita jauhi dengan predikat kita  sebagai pelajar. Setiap kali materi yang bu guru atau pak Guru kasih selesai, pasti muncul dalam benak beliau-beliau ini untuk mengadakan SEBUAH ULANGAN. Ulangan, ya sebuah pengertian yang diartikan sebagai salah satu tes untuk menguji kepahaman materi yang diajarkan. Dan pastinya punya tujuan utama untuk mendapatkan nilai. Yups bener kan, kalau nggak buat dapet nilai, ngapain kita ikut ulangan? Kalau nggak ikut ulangan pasti nggak dapet nilai. Jadi, Nilai=Ikut Ulangan.
Oiaaaaa,, ada yang lain dan superrr spesial dari SMANSABARA dalam masalah ulangan.
Tengok coba di jendela SMANSABARA, ketika jam dinding udah deket dengan angka 6. Bisa kita lihat, udah ada satu dua tiga biji anak SMANSA yang dateng, eh nggak cuman satu dua tapi sepuluhan lebih. "nyong mangkat jam 5 kang umah, cempulekke tekan kelas bangkune wis kebek" celoteh salah satu siswa yang ngebet banget pengen duduk di bangku favoritnya itu. Dan tak kalah asyiknya, setiap hari ada juga yang tergopoh-gopoh lari menuju garis finis. Ya, itulah mereka yang sedang mencapai bangku favorit.

Selain faktor bangku, ada lagi faktor yang mempengaruhi hasil ulangan kita, yaitu : Kerendah Hatian Guru yang memberi ulangan. Dia akan memberi ulangan dengan soal yang mudah atau sulit. Dan tentu saja type mengawasi tiap guru yang berbeda juga menentukan keberhasilan kita dalam ulangan...

Satu lagi, mungkin kita mengalaminya sendiri, yaaap... bener kita cari relasi/ temen yang bisa buat kasih kisi2 gimana soal ulangan. 
Sebenarnya kalu kita mau belajar semua pasti bisa dikerjakan dengan mudah.
 
Jadi, jangan kalian mengandalkan sebuah BANGKU dan Kisi-kisi untuk bisa mengerjakan ulangan...
SEMANGAT....

4shared.com - Free file sharing and storage