SIMPLE

TUGAS PERBAIKI KEAKURAN



Tugas adalah semacam program pengujian terhadap siswa tentang materi yang sudah diajarkan, tugas ada yang merupakan keseluruhan dari materi yang diberikan, atau serpihan-serpihan kecilnya. Yang unik ialah walaupun tugas pada umumnya berupa pengulangan tapi sangat jarang dijumpai dibahasnya tugas tersebut, padahal tugas adalah tolak ukur terakhir sebelum melaksanakan ulangan.
Sikap seperti inilah yang dimanfaatkan siswa untuk bertambah kreatif, “Di mana ada kemauan di situ ada jalan” padahal jika dipikir-pikir kewajiban kita (pelajar) ialah belajar tapi ketika kita melihat rutinitas kita dijamin waktu kita akan terkuras habis pada tugas. Masih percaya kalau kita pelajar? Coba renungi kalimat di bawah ini “Belajar ialah proses menambah ilmu, mungkin kita dapatkan ilmu dari membuat tugas, tapi jika itu tak dibahas bagaimana kita tahu kerjaan kita bener apa kagak?”
Jadi kalau kita mau ngawur boleh jadi kita katakan tugas jaman sekarang itu terserah guru yang mengajar, nilainyapun sama-sama terserah. Tapi pasti ada hal menarik dari tugas, ya di saat ada tugas kita terpacu untuk menyelesaikannya, ketika kita bersemangat pastilah kreatifitas-kreatifitas akan muncul. Tapi yang namanya kreatifitas tentu berbeda antar yang satu dengan yang lain, contoh tugas matematika untuk kelas A dalam kurun waktu seminggu,namun tugas tersebut hanya butuh 2 hari di kelas tersebut, setelah dilihat ternyata soalnya berjumlah 39, padahal penghuni kelas tersebut ialah 41 dan mereka mengerjakannya dijatah satu orang satu nomer. Sebuah kendala akan menjadikan suatu kreasi yang baru.

PR= Berangkat awal


Sudah bukan rahasia lagi jika PR adalah momok bagi siswa yang membuat paranoid hingga malas masuk pelajaran gara-gara takut didamprat guru yang bersangkutan. PR pada dasarnya adalah alat ukur pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan, namun seiring bertambahnya waktu guru memberikan pr secara asal dengan harapan siswa akan membaca buku, padahal siswa itu berbeda dengan warnet, rumah sakit & tempat makan(24jam ada untukmu).
Mereka perlu istirahat, have fun, setidaknya bebas dari rutinitas. Dibandingkan dengan seorang guru walaupun dituntut mengajar, tapi ia mengajar materi yang sama terus-menerus berbeda dengan siswa yang terus-menerus dimasuki pelajaran berbeda yang kadang-kadang nyambung pelajarannya. Simbiosis parasitisme inipun dihadapi dengan cara yang frontal yaitu berangkat lebih awal dengan tujuan bisa mencontek hasil kerjaan temannya. Paling tidak mereka tertolong dari makian guru atau dampratan guru.
Kalau disurvey di SMA kita yang tercinta ini serangan fajar terbanyak menyerang mata pelajaran IPA (bukan karena IPA itu ndhableg lho) hanya saja karena relative berbeda, jika IPS mengandalkan ketelatenan dan ketelitian sedangkan IPA itu ya rumus, ngitung enggak karuan, belum lagi enggak mudeng ataupun sebel sama gurunya. Selama 2 tahun masa pembelajaran saya tampaknya hari paling ramai itu ketika kita bersama berangkat pagi saling sapa lalu tanya sana-sini, jika sudah dapat kita berbagi bersama. Wwalaupun PR itu menyebalkan, tapi ada hal menarik darinya ia bisa menghidupkan suasana kelas yang benar-benar tak terlupakan.

Biodata Wali Kelas XII IPA 4

Nama                              : Ismularti
Tempat, Tanggal Lahir : 5 Mei 1977
Hobi                                : Menulis Cerpen
Karya Yang Dihasilkan : Cerpen : 1. Sedan
                                                           2. Mutasi Tidak Sama dengan Amputansi
                                                           3. Payung
Riwayat Pendidikan       : 1983-1984  = TK
                                            1984-1990 = SD
                                            1990-1992 = SMP
                                            1992-1995 = SMA
                                            1995-2000 = UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
                                                                                 (FAKULTAS BAHASA DAN SENI, JURUSAN
                                                                                 PSBI)

ULANGAN = CARI BANGKU

lala yeyeye lala yeyeye..

sebuah kata yang baru didenger uda mikin mete banget. apa sich ULANGAN itu? kita selalu ngeluh sama hal itu, kalo  nggak "AH" ya "SEBEL".
tapi kata itu udah nggak bisa kita jauhi dengan predikat kita  sebagai pelajar. Setiap kali materi yang bu guru atau pak Guru kasih selesai, pasti muncul dalam benak beliau-beliau ini untuk mengadakan SEBUAH ULANGAN. Ulangan, ya sebuah pengertian yang diartikan sebagai salah satu tes untuk menguji kepahaman materi yang diajarkan. Dan pastinya punya tujuan utama untuk mendapatkan nilai. Yups bener kan, kalau nggak buat dapet nilai, ngapain kita ikut ulangan? Kalau nggak ikut ulangan pasti nggak dapet nilai. Jadi, Nilai=Ikut Ulangan.
Oiaaaaa,, ada yang lain dan superrr spesial dari SMANSABARA dalam masalah ulangan.
Tengok coba di jendela SMANSABARA, ketika jam dinding udah deket dengan angka 6. Bisa kita lihat, udah ada satu dua tiga biji anak SMANSA yang dateng, eh nggak cuman satu dua tapi sepuluhan lebih. "nyong mangkat jam 5 kang umah, cempulekke tekan kelas bangkune wis kebek" celoteh salah satu siswa yang ngebet banget pengen duduk di bangku favoritnya itu. Dan tak kalah asyiknya, setiap hari ada juga yang tergopoh-gopoh lari menuju garis finis. Ya, itulah mereka yang sedang mencapai bangku favorit.

Selain faktor bangku, ada lagi faktor yang mempengaruhi hasil ulangan kita, yaitu : Kerendah Hatian Guru yang memberi ulangan. Dia akan memberi ulangan dengan soal yang mudah atau sulit. Dan tentu saja type mengawasi tiap guru yang berbeda juga menentukan keberhasilan kita dalam ulangan...

Satu lagi, mungkin kita mengalaminya sendiri, yaaap... bener kita cari relasi/ temen yang bisa buat kasih kisi2 gimana soal ulangan. 
Sebenarnya kalu kita mau belajar semua pasti bisa dikerjakan dengan mudah.
 
Jadi, jangan kalian mengandalkan sebuah BANGKU dan Kisi-kisi untuk bisa mengerjakan ulangan...
SEMANGAT....

Sekolah Unik di Thailand

Monyet Saja Sekolah
Apakah kalian pernah tahu?

Ternyata Thailand si Negara penghasil perkebunan nomer satu didunia tersebut, pekerjanya sebagaian adalah para Monyet… ya para monyet yang dididik di sekolah akedemi monyet milik Khuru Samporn. Atau yang lebih terkenal sebagai Samporn Monkey Training College yang didirikan pada tahun 1957 di District Kancha-nadit, Provinsi Surat Thani.

Ternyata tempat ini tidak hanya sebagai akademi pelatihan monyet saja, melainkan telah berkembang menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi oleh Turis Asing Manca Negara, dan tak jarang dari mereka adalah para pendidik yang khusus berkunjung untuk Studi Banding dan melihat langsung serta mempelajari metode pendidikan disana.


Ada apakah gerangan yang menarik dari sekolah ini, hingga berhasil mengundang para pendidik dari sekolah manusia untuk studi banding kesini?

  1. Sekolah adalah tempat yang dibuat senyaman mungkin untuk para monyet. Khuru Samporn menjelaskan bahwa para monyet ini akan dapat menyerap ilmu pelajaran dengan baik, apa bila dia benar-benar merasa nyaman dan menganggap bahwa sekolah adalah tempat favoritnya Oleh karena itu bentuk sekolahnya dibuat sedemikian mirip dengan tempat habitat alami para monyet dulu berada.
  2. Proses Penerimaan Siswa Khuru Samporn tidak pernah membeda-bedakan calon siswa, baik yang jinak, liar, setengah liar atau amat sangat liar. Semua calon siswa diterima dengan tangan terbuka tanpa perlu ada ujian saringan, asalkan usianya sudah mencukupi. Karena Usia yang kurang dari 2 tahun, mestinya monyet tersebut masih harus hidup dengan ibunya untuk mendapatkan kasih sayang sebagai anak-anak dan belum layak untuk dipaksa menjadi pekerja perkebunan.
  3. Mendidik dengan penuh kasih sayang. Khuru Samporn selalu menekankan tidak boleh digunakan kekerasan, pukulan dan hukuman kepada para monyet; melainkan melalui pendekatan dengan penuh kasih sayang sebagaimana layaknya orang tua pada anaknya. Khuru Samporn melakukan pendekatan mulai sejak monyet tersebut berprilaku sangat liar hingga saat lulus nanti prilakunya akan menjadi sangat jinak dan kooperatif dengan metode yang penuh kelembutan. Mulai dari memberi makan, mengajak main, membelai dan sebagainya.
  4. Setiap monyet yang ingin bersekolah dapat masuk kapan saja sepanjang tahun asalkan usianya sudah mencukupi. Disana tidak mengenal dan tidak ada yang namanya tahun ajaran monyet.
  5. Mendidik monyet berdasarkan kemampuan dan kecepatan belajar masing-masing; dimana ternyata masing-masing monyet memiliki kemampuan dan kecepatan belajar yang berbeda-beda. Tutur Khuru Samporn.
  6. Setiap siswa di didik untuk berhasil menguasai keahlian-keahlian dasar, menengah dan tinggi. Tanpa ada satu siswapun yang gagal. Jadi saat mereka lulus masing-masing monyet memiliki keahlian yang lebih kurang sama, satu sama lainnya.
  7. juga bertanggung jawab untuk memperbaiki prilaku monyet termasuk ada kalanya ada monyet yang kecanduan rokok, dan gemar merokok akibat kebiasaan orang membuang puntung sembarangan dan dipungut oleh monyet tersebut. Dengan sabar Khuru Samporn melakukan terapi penyembuhan bagi sang monyet hingga ia benar-benar berhenti merokok. Khuru Samporn belum pernah mengeluarkan siswanya karena prilaku bermasalah ataupun dengan alasan ketidak mampuan belajar. Khuru Samporn merasa bertanggung jawab terhadap setiap muridnya meskipun dengan segala keterbatasan yang mereka miliki.
Masih banyak lagi nilai-nilai luhur pendidikan yang diterapkan di akademi ini dalam proses belajar mengajar seperti belajar dengan melakukan (Leaning by experience), belajar dari yang mudah ke yang semakin sulit, guru adalah sahabat bagi siswa, Proses belajar harus menyenangkan, memperlakukan siswa sesuai kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.

Dan yang paling mengagumkan adalah bahwa Akademi ini tidak melakukan ujian akhir bagi kelulusan para siswanya juga tidak mengeluarkan ijasah atau gelar bagi para lulusannya. Melainkan meng-garansi setiap siswa lulusannya akan dapat melakukan pekerjaanya dengan sangat mahir sesuai tingkatan pendidikan yang diikutinya. Dan apa bila ternyata ada siswa yang dianggap tidak memuaskan, maka siswa tersebut berhak untuk mendapatkan pendidikan ulang tanpa dipungut biaya tambahan.

Namun ternyata hingga saat ini para pemilik monyet yang menyekolahkan monyetnya di Samporn Monkey Training College merasa sangat puas dan belum pernah ada komplain terhadap hasil kerja para monyet lulusan akademi ini.

Sungguh luar biasa. Sekolah khusus monyet saja bisa menerapkan nilai-nilai yang memang patut kita contoh ini. Bagaimana dengan kita???

sumber : http://sangpembuatjejak.com/education/belajar-dari-khuru-samporn-sekolah-monyet

Tumbuh Itu Ke Atas, Bukan Ke Samping

Keunikan SMAN 1 Banjarnegara

Seperti yang kita ketahui kalau dalam biologi terdapat 2 fase pertumbuhan pada tumbuhan (dikotil) yaitu pertumbuhan primer dan sekunder. Fase pertama yaitu tumbuh ke atas sedangkan fase kedua tidak bisa dinikmati oleh semua tumbuhan pada umumnya hanya tumbuhan dikotil saja yang mengalaminya. Anehnya itulah yang dirasakan oleh keluarga SMAN 1 BANJARNEGARA.

Oleh karena itu bisa dikatakan pertumbuhan SMAN 1 BANJARNEGARA sepaham sealiran identik dengan monokotil (soalnya tak berkambium) dia hanya bisa menjulang ke atas. Tapi dalam fase pertumbuhannya dikotil juga pertama-tama menjulang ke atas, tapi setelah itu akan melambat tumbuhnya (ke atas) berganti dengan pertumbuhan ke sampingnya.  


Tumbuh hanya ke atas memiliki keuntungan daripada tumbuh perlahan ke samping, yaitu :  
  1. Efektivitas batang untuk ranting (efektivitas lahan) 
  2. Cahaya mudah terserap (sinyal wi-fi dan sinyal yang lain-lain)
  3. Sumber cahaya terserap lebih lama (pemancar biasanya dipasang tinggi, bila bangunannya sudah tinggi maka petirnya akan bingung milih yang mana)
  4. Ada bunga di setiap tangkai (kalo bosen tinggal jalan-jalan naik turun tangga lihat pemandangan dari situasi yang berbeda)
  5. Melatih otot si semut (tanpa sadar mereka telah berolahraga naik turun tangga)
  6. Melatih naluri kerja si semut (dengan menaiki tangga mereka harus berpikir dua kali untuk berleha-leha)

Seperti menjadi suatu kebetulan yang membuktikan bahwa SMAN 1 BANJARNEGARA itu sangat unik, karena dengan luas yang tidak sebegitu besar  SMAN 1 BANJARNEGARA memiliki ruangan  yang terbilang banyak, komplit, bertumpuk-tumpuk terangkai menjadi  sebuah kesatuan yang dikenal SMA N 1 BANJARNEGARA.

Tapi pertumbuhan tidak hanya segi fisik lho, pertumbuhan prestasi SMAN 1 BANJARNEGARA juga seperti monokotil selalu tumbuh ke atas tanpa batas. OSN Kebumian sampai Italia merupakan satu titik di mana pertumbuhan kami sedang ke atas, mari kita tunggu titik seperti apakah yang akan terlihat setelah ini.


TOTALITAS TANPA BATAS

Inget saat PESIMIS memboikot SEMANGAT. Dan LELAH yang setia menjadi supporternya.
Dibalik itu ada KEOPTIMISAN yang selalu mereka teriakan untuk memanggil semangat kita. Terimakasih buat SEMANGAT yang kalian kobarkan.
Terimakasih buat KE0PTIMISAN yang kalian ciptakan.
Dan terimakasih ya Rabb telah kau ciptakan orang2 pembangkit semangat dan penawar lelah buat kami.
:)

yeah. . SIMPLE IS THE BEST.
KITA BISA, KARENA KITA PERCAYA, TIDAK ADA USAHA YANG SIA-SIA.
SIMPLE BUT IS NOT ORDINARY :)
4shared.com - Free file sharing and storage